HUNAN:
Para pekerja konstruksi China kembali membuat dunia terperangah. Kali
ini mereka membangun sebuah hotel 30 lantai hanya dalam tempo 360 jam
di Provinsi Hunan.
Bangunan
ini merupakan prestasi terbaru Broad Sustainable Building, sebuah
perusahaan konstruksi China yang populer akan tingkat efisiensinya.
Pembangunan
hotel itu dimulai pada 2 Desember 2011 di Lin Gang Industrial Zone,
Xiangyin, dekat Ibu Kota Changsha. Pembangunan rampung 15 hari
kemudian.
Hotel
bintang lima yang diberi nama T30 itu menjulang di atas lahan seluas
17.000 meter persegi dan akan dibuka pada Rabu, 18 Jan.
Hotel ini memiliki 316 kamar standar, 32 suite, delapan ambassador suite, dan dua presidential suite.
Selain itu, hotel ini juga dilengkapi beragam fasilitas seperti restoran, bar, gym, heli pad, dan
kolam renang di lantai puncak. Sementara di bawah tanah terdapat
lahan parkir berkapasitas 73 mobil. Pembangunannya menelan dana US$17
juta atau sekitar Rp150 miliar.
BSB
merupakan anak perusahaan Broad Group, korporasi teknologi China yang
pernah membangun Broad Pavilion—sebuah paviliun enam lantai—untuk
ajang 2010 Shanghai Expo dalam waktu 24 jam, serta sebuah gedung 15
lantai dalam waktu 6 hari pada Juni 2010.
Kunci
kesuksesan BSB dalam hal kecepatan terletak pada berbagai inovasi
teknik konstruksi yang mereka kembangkan. Rahasianya, 90% dari menara
hotel telah dirangkai dengan komponen-komponen siap bangun, ujar
Senior Vice President Broad Group Juliet Jiang.
Menurut
Juliet, perusahaannya bahkan mampu mendirikan bangunan serupa dalam
waktu yang lebih singkat lagi, 200 jam, jika pekerjanya telah lebih
terlatih nanti.
Jiang juga mengatakan bahwa alasan di balik pembagunan hotel supercepat itu adalah untuk “menghindari hujan”.
Kendati menuai keraguan dari segi keamanan, Jiang mengaku tidak cemas dengan kualitas hotelnya itu.
“Itu karena mereka tidak mengerti (teknologi yang kami gunakan—red),” ujarnya. “Biarlah waktu yang membuktikan.”
Berdasarkan
siaran pers dari China Academy of Building Research, T30 dibangun
dengan sebuah sistem baru buatan BSB. Sebuah simulasi menunjukkan
gedung ini juga cukup kokoh: tahan goyangan gempa berkekuatan 7-9 SR.
BSB
mengatakan teknologi konstruksi itu mereka kembangkan pada 2009.
Sebuah teknologi yang mereka juluki “sustainable building”, setelah
sebuah gempa berkekuatan 8 SR mengayak-ayak Wenchuan dan menewaskan
hampir 70.000 orang pada 2008.
Selain
kebal gempa, teknologi T30 juga meliputi sembilan aspek lain, mulai
dari hemat energi hingga aliran udara yang lepas dan lega.
Zhang Yue, CEO BSB, mengatakan pada The Economic Times bahwa
“kecepatan yang dipakai untuk mendirikan bangunan-bangunan mereka
telah menurunkan tingkat kesia-siaan penggunaan energi dan berbagai
material lainnya.”
“China
20-40 kali lebih terpolusi dibanding Eropa. Ini berbahaya bagi
kesehatan kta dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi kita, “ imbuh
Zhang.
Zhang,
seorang miliarder asal China, merupakan penerima penghargaan
“Champions of the Earth” dari UN Environment Programme di 2011. Dia
menegaskan bahwa bangunan “sustainable” akan menjadi bisnis
terbesarnya pada 2013. (cnn/mm)