21 Desember 2009

SELAMAT NATAL 2009 DAN TAHUN BARU 2010



Tidak terasa, Desember sudah memperdengarkan bunyi loncengnya, akhir tahun segera tiba dan awal yang baru akan menyongsong kita semua. Tahun yang baru, Radar yang baru dan update yang baru.
Desember, sebuah bulan yang identik dengan Natal dan akhir tahun sebagai penutupnya. Desember memberikan warna warni suka cita bagi kehidupan manusia, akhir tahun akan segera kita tutup dengan penuh kenangan dan kebahagiaan dan awal yang baru sudah didepan mata, siap menyambut kita dengan sukacita.


Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya ini, membawa suka cita yang luar biasa bagi "umat kristiani" diseluruh penjuru dunia, hari dimana sang Juru Selamat dilahirkan untuk menebus dosa manusia. Penuh kebahagiaan, tawa, canda dan keceriaan berkumpul bersama sanak family, hari yang paling membahagiakan diantara bulan bulan sebelumnya.

Natal, semoga tidak hanya menjadi momen perayaan yang tidak membawa arti dan perubahan, semoga Natal tidak hanya digambarkan dengan pesta pora dan tawa sesaat, tetapi bisa memberikan sebuah kesan dan perubahan mendalam dikehidupan kita ditahun-tahun mendatang agar lebih baik dan lebih peka terhadap sesama, seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus sebagaimana Ia hidup didunia ini 2000 tahun yang silam.


Demikian pula dengan Tahun Baru 2010 ini, hendaklah tidak dijadikan ajang berpesta pora dan berfoya-foya semalam suntuk hanya untuk sebuah perayaan yang belum tentu membawa perubahan dalam hidup kita. Tahun baru harusnya menjadi sebuah awal kehidupan yang baru, yang lebih baik dan lebih bermakna dengan penuh ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Sebagai penutup, perkenankanlah kami SEGENAP ALUMNI ARSITEKTUR ANGKATAN 1978 MENGUCAPKAN :
SELAMAT NATAL 2009 & TAHUN BARU 2010

semoga damai dan suka cita natal beserta kita semua

27 November 2009

Desember makan-makan


Selamat Ulang Tahun buat rekan-rekan kita

DIDIK HERDIANTO - 5 Desember
SUPRAPTONO - 9 Desember
SANIP KANDAU - 11 Desember
RODHI HASSAN - 12 Desember
DHARMA "mamak" GUPTA - 20 Desember
RASIWAN - 21 Desember
WINARNO - 25 Desember
ADINE "bona" BOWO - 30 Desember

Selamat menikmati kue Ulang Tahun bersama keluarga
Semoga perayaannya meriah dan berkesan
Semoga panjang umur dan bahagia selalu
Selalu diberkahi kesehatan dan rejeki berlimpah
Dan...

Selamat, anda sudah makin tua satu tahun

17 September 2009

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1430 H






Assalamu’alaikum wr. wb.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1430 H

Minal Aidin Wal faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Taqabalallahu Minna wa Minkum,
Shiyamana wa shiyamakum.

Wassalam,

28 Agustus 2009

WILUJENG TEPANG TAUN - September

Kanggo kasadayana akang sareng teteh,


BAMBANG AGUS SETIADI - 7/9

SUMBINO - 18/9

MARCOS - 22/9

ESTER CHIRSTIANI WAHYUDI - 26/9

GAGUK NUGROHO - 27/9


Wilujeng tepang tahun mugi-mugi panjang yuswa sehat lahir bathinna, aya dina pituduhNA, sholeh satungtung beunta, aya dina panangtayunganNA.


Pait daging pahang tulang

bral geura miang….jungjunan

geura ambah sagaraning kahirupan

hamo ulah poho pangbalikan


hidep nu jadi harepan

hidep nu jadi angkeuhan

hidep nu mawa tingtrim kana ati

hidep nu mawa merenah kana manah


mun hidep meunang tunggara

ulah rek aral subaha

jodo,pati,bagja,cilaka

eta kadar nu maha kawasa


lamun hidep meunang ka subur

omat ulah poho syukur

sing taat kana pitutur

ngarah caang dina kubur


tepang taun tepang deui

kiwari hidep geus gede deui

sing bisa mawas nya Diri

ridlo gusti nu di pilari

13 Agustus 2009

Derap langkah menuju kemerdekaan



6 Agustus 1945

Sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat.

7 Agustus 1945

BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

9 Agustus 1945

Bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki dan akhirnya menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

10 Agustus 1945

Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.

12 Agustus 1945

Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

14 Agustus 1945

Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.

Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan.

Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.

15 Agustus 1945

Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta.

16 Agustus 1945

Gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah pemuda (a.l. Adam Malik dan Chaerul Saleh) dari Menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa atau lebih tepatnya diamankan ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi.

Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1 (sekarang gedung perpustakaan Nasional-Depdiknas) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Kamis, 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Naskah teks proklamasi sudah ditulis di rumah itu. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang Rengasdengklok pada Rabu tanggal 15 Agustus, karena mereka tahu esok harinya Indonesia akan merdeka.

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (tepatnya sebetulnya "diambil") dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor Laut Dr. Kandeler

M E R D E K A !!!

22 Juli 2009

Trotoar di Bandung untuk Pejalan Kaki atau Hiasan?





















Trotoar di sekitar Jalan Uisadangno, Korea Selatan, lebar sekali. Trotoar di samping Gedung Korean Federation Small Business, ini pada jam bubar kerja di sore hari, puluhan orang bergegas menuju subway Youido.
Namun, di trotoar yang sama, sekumpulan remaja tetap leluasa bermain sepatu roda. Tidak satu kaki pun menjejak ke badan jalan. Suasana yang berbeda terjadi di Bandung pada Sabtu siang, dua orang polisi menghadang para pejalan kaki di Jalan Merdeka, tepatnya di depan restoran waralaba MC Donald’s, Bandung Indah Plaza (BIP). Para petugas ini sedang menertibkan para pejalan kaki yang melangkah di badan jalan agar berjalan di trotoar. Sosialisasi penggunaan trotoar dan jembatan penyeberangan di Kota Bandung telah gencar dilakukan.
Di trotoar depan BIP, para pejalan kaki yang tidak lain “pemilik” dari trotoar, tidak bisa leluasa berjalan. Mereka yang tengah asyik mengobrol bertiga terpaksa berpisah sepanjang jalan. Ketidaknyamanan berjalan di trotoar tidak hanya terjadi di trotoar BIP, tetapi juga di hampir seluruh trotoar di Kota Bandung. Di Jalan Juanda (Dago) Bandung, pejalan kaki harus turun naik trotoar karena trotoar dipotong jalan masuk sebuah rumah atau pertokoan. Di Jalan Dewi Sartika yang juga padat pejalan kaki, puluhan orang berjalan di badan jalan karena trotoar tak juga kunjung selesai diperbaiki. Di Jalan Sumbawa, orang cukup bermimpi saja bisa berjalan di trotoar karena di kiri kanan jalan penuh semak belukar.Sementara di Jalan Kalimantan, tepatnya di seberang Taman Lalu Lintas, trotoarnya cukup nyaman, bersih, dan rapi. Sayangnya, setiap hari nyaris tidak pernah ada orang yang lewat di sana. TROTOAR yang lebar terdapat di sekitar Museum Konferensi Asia Afrika di Jalan Asia Afrika. Lebar trotoar sampai sekitar tiga meter. Sayangnya, trotoar terpotong gerbang museum. Jadi, mau tak mau pejalan kaki turun lagi ke jalan. Di beberapa trotoar masih ditemukan lubang, tegel yang hilang, pedagang kaki lima, pohon, bahkan bak sampah.Karena kurang memadainya trotoar, kesemrawutan pun selalu tampak di jalan-jalan sekitarnya. Kesemrawutan lalu lintas, terutama di hari libur, selalu mewarnai kawasan perbelanjaan di Kota Bandung seperti Jalan Juanda, Riau, Banda, Cihampelas, dan Dewi Sartika.
Menurut Haryo Winarso, peneliti senior dari Laboratorium Desain Urban, Departemen Planologi ITB, ketidakselarasan trotoar dengan lingkungan di sekitarnya terjadi karena penataan kota tidak dilakukan secara utuh.“Perubahan fungsi kawasan seharusnya diikuti dengan perubahan fasilitas umum juga,” kata Haryo. Ia mencontohkan kawasan Jalan Riau dan Dago. Dua kawasan itu semula merupakan daerah permukiman, namun kemudian fungsinya telah berubah menjadi kawasan perdagangan.Akibatnya, desain trotoar di kawasan itu yang tadinya selaras dengan lingkungan permukiman, menjadi tidak cocok lagi. Untuk kawasan permukiman, trotoar selebar 1-1,5 meter sudah cukup memadai. Namun, untuk kawasan perdagangan lebar trotoar diperkirakan tiga meter, disesuaikan dengan kepadatan pejalan kaki di area tersebut. Lebar sebuah trotoar tidak bisa diberlakukan secara umum untuk semua kawasan, namun ditentukan berdasarkan volume pejalan kaki di daerah itu. Meski demikian, Direktorat Jenderal Bina Marga pada 1990 telah menetapkan lebar efektif trotoar yaitu 1,2 meter. Menurut Haryo, lebar efektif ini hanya untuk pejalan kaki.Jika di sekitar trotoar akan dibuatkan taman, ditumbuhi pohon, atau dipasangi tiang papan reklame, maka harus ada penambahan areal khusus untuk itu. Namun, yang terjadi di Kota Bandung, banyak pohon atau tiang-tiang berdiri di tengah lebar efektif trotoar. Contoh ini bisa dilihat di Jalan Padjadjaran. Standar lain yang harus dipenuhi adalah trotoar harus lurus, tidak terpotong oleh jalan masuk menuju toko atau rumah. Jika dibutuhkan jalan masuk ke rumah atau toko, maka dibuatkan jalan landai menuju trotoar sehingga kendaraan bisa melintas trotoar masuk menuju bangunan.
Yang terjadi di Bandung seperti di Jalan Juanda dan Pungkur, trotoar justru dihilangkan dan dibuat jalan landai tinggi oleh pemilik bangunan.
Trotoar tidak boleh berlubang dan didesain sesuai kecepatan pejalan kaki di kawasan itu. Selain itu, ada standar baru yaitu trotoar harus memiliki jalan landai bagi pengguna kursi roda masuk ke trotoar, juga tegel bertekstur. Standar baru ini sudah diterapkan di Jepang dan negaranegara Eropa. Di Indonesia, standar ini sudah diterapkan di beberapa kawasan di Yogyakarta. “Di Bandung belum ada sama sekali,” kata Haryo. Menurut William H Whyte dalam bukunya, City, pembuatan trotoar harus dibuat dengan pertimbangan sifat-sifat manusia. Biasanya pejalan kaki akan berjalan menghadap ke depan dan mengamati orang yang menuju ke arahnya.Pada jarak setengah meter mereka bisa saling bertatap mata dan mengambil keputusan untuk menyapa, tersenyum, atau menghindari seseorang. Ukuran lebar ditentukan dengan tiga orang, dengan jarak masing-masing 10 sentimeter ke kiri dan ke kanan sebagai area untuk menghindari seseorang.
Trotoar dibangun pada abad ke-18 saat Thomas Stamford Raffles menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Ia membuat ketentuan ukuran trotoar yaitu tinggi sekitar 31 sentimeter dan lebar 150 cm. Entah kapan, kota yang dulu dijadikan tempat pelesir para meneer Belanda ini bisa dipakai pelesir sambil berjalan kaki atau main sepatu roda serta duduk-duduk dengan keluarga sambil menikmati suasana sore Bandung yang sejuk.

21 Juli 2009

EFFECTS OF COLD WATER

Heart Attack and Habit Drinking Hot Water / Warm Water





Not only a suggestion to drink hot water after eating, but it is related to HEART ATTACK!!!
Logically, maybe it is true. Chinese and Japanese practice drinking hot tea when eating not cold water. Maybe it is time we mimic this habit of drinking hot water / warm water while taking our meal!!!

We don’t lose anything…but will gain benefit from this habit.

For those who like to drink ice / cold water, this article suit your reading. It is nice to drink ice after eating, but it cause fatal!!
However despite, ice water / cold water will freeze fat food that we just ate. It will slow our digestive process.
This fat is formed inside gut, it can restrict many channels and later it will cause fat gather and we become fat and will get various disease.
Best way is to drink hot soup or hot / warm water after eating.

Important Note about HEART ATTACK !!!
You need to know that heart attack symptoms will be felt from left hand.
Be careful of the beginning little pain on your upper chest.
You may not experience chest pain on the first heart attack.
Fatigue and sweating is the general sign. In fact 60% people who have HEART ATTACK will not wake up after sleeping.

Let us aware and be careful.
The more we know, the more chance we can stay alive.

06 Juli 2009

JULI ULANG TAHUNKU



SELAMAT ULANG TAHUN KAWAN SEMOGA PANJANG UMUR, SEHAT DAN SEJAHTERA SELALU.

BUDI ANTONO - 17 Juli
HERMAN HARSOYO - 23 Juli


Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru

Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi... coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan

Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku
Hmm.. masih lebih besar duniawiku

Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu

Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana
Ya Allah,
Ijikanlah...

Cuplikan puisi karya CHAIRIL ANWAR

28 Mei 2009

Impressive Frame Bar Athens by Dimitris Tsigos

This Impressive Frame Bar was designed by architects Dimitris Tsigos. Frame Bar is the main bar of the st George lycabettus hotel, located in kolonaki, Athens. The main aim of the design was to recreate the usual typologies of chairs, benches, bars stands, tables and coffee tables using forms that morph from one geometry to the other, thus denying determined typology – activity associations. The main materials used are heat-formed starron (corrian equivalent) and the Spanish marble known as emperador.

This was achieved by using advanced parametric design techniques which led to the specification of a series of poly – surfaces, ultimately constructed out of thermo – formed staron. The geometrical continuity is retained throughout the design, ultimately offering a continuous interior topography that assumes different geometrical specifications in relation to specific programmatic intentions.

29 April 2009

MEI ULANG TAHUNKU....






Segenap jiwa lantunkan kemerduan suara hati
Lembut mengalun sambut hari bahagiamu
Segala panjat doa dan harap terukir untukmu
Semoga tercapai segala cita dan cintamu

Hari ini kuingin ada sebuah kebahagiaan
Terpancar dari bening sorot matamu
Saat kuucapkan tulus dari palung hati yang terdalam
Selamat Ulang Tahun … Kawan

HERU BINTONO - 1 Mei
PRASASTO SATWIKO - 1 Mei
ANDI PRIYATNO - 6 Mei
MARKUS SUGIHARDJO - 15 Mei
IMAM MOCHTAR - 22 Mei
JUNAEDI ARSYAD - 25 Mei
STEPANUS "JACK" KISWANTO - 27 Mei
RUDI POERNAWARMAN - 31 Mei

18 Maret 2009

Kepemilikan Tanah di DIY Perlu Dibatasi















YOGYAKARTA - Pemilikan tanah dan harga jual tanah di wilayah Provinsi DI Yogyakarta diusulkan agar dibatasi. Ini untuk mengerem terjadinya proses komodifikasi, komersialisasi, privatisasi, dan kapitalisasi tanah di DIY yang dinilai sudah berjalan tanpa terkendali.
"Pola pemilikan tanah di Yogyakarta menunjukkan ketimpangan. Ini salah satunya disebabkan oleh segelintir orang yang menguasasi tanah terlalu banyak. Untuk DIY penting membatasi kepemilikan tanah, baik untuk penduduk DIY maupun luar DIY," ungkap Ketua Program Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Bakti "Bobby" Setiawan, dalam diskusi Kebijakan Pembangunan dan Perencanaan Ruang Berbasis Lingkungan di Provinsi DIY, di DPRD DI Yogyakarta.
Bobby mengatakan, tanpa ada intervensi dari pemerintah daerah dan DPRD untuk mengendalikan harga dan pemilikan luas tanah, dikuatirkan akan memicu kerusakan lingkungan dan ketidakadilan sosial. Sebab, secara umum pembangunan perumahan di DIY oleh pengembang cenderung mengabaikan tata ruang dan keseimbangan lingkungan karena hanya mencari tempat-tempat paling menguntungkan. "DIY adalah daerah yang dari sisi lingkungan sensitif, rentan terhadap kerusakan lingkungan. Intervensi itu perlu untuk mengurangi ancaman kerusakan lingkungan dan ketidakadilan sosial," katanya.
Bobby menuturkan, tanah di Yogyakarta saat ini sudah dikontrol kekuatan pasar. Harga tanah di tempat-tempat strategis mencapai jutaan rupiah. Ia mencontohkan, harga tanah di sekitar kampus UGM telah mencapai Rp 3 juta per meter persegi. Bahkan, tanah di pinggir sungai Code ada yang mencapai Rp 1 juta per m2. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,4 juta dan luas wilayah yang terbatas yaitu 318.580 hektar, maka perlu ada pembatasan pemilikan luas lahan agar ada distribusi tanah secara adil.
Sudaryono, Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM mengatakan, sejak tahun 1990 terjadi perubahan mendasar dalam pemilikan tanah di DIY. Pemilikan tanah bukan lagi didasarkan untuk memenuhi kebutuhan, namun sudah mengarah spekulasi, seperti pemanfaatan tanah untuk ruko maupun perumahan meski tidak semuanya terjual. Kekuatan pasar telah menciptakan tata ruang yang sifatnya sporadik dan spontan. "Saat ini ada krisis identitas dari orang-orang birokrasi pemerintah untuk bertata ruang," katanya.

06 Maret 2009

Selamat hari Wanita Internasional 8 Maret


UNTUK PARA IBU, KAKAK DAN ADIK WANITA, TEMAN-TEMAN WANITA DAN SELURUH WANITA INDONESIA, DENGAN DISERTAI UNTAIAN BUNGA DAN CINTA KAMI MENGUCAPKAN SELAMAT BERBAHAGIA.....

Peranan wanita dalam keluarga adalah tergantung dari fungsi wanita dalam keluarga itu sendiri. Wanita bisa berfungsi sebagai anak, Ibu, menantu, mertua, adik, kakak dan istri, seperti yang sudah disebutkan diatas tadi.
Wanita sebagai anak dalam keluarga, biasanya akan mulai mempelajari peranannya sebagai calon ibu dan istri ketika ia melihat bagaimana ibunya menjalankan fungsinya sebagai ibu dan istri. Banyak hal yang bisa dipelajari oleh anak wanita ini, secara praktisnya mungkin dengan ikut menjalankan kewajiban-kewajiban ibunya di dalam mengatur kebersihan rumah, di dalam memasak, dan lain-lainnya. Bila ibunya adalah wanita bekerja, mungkin bisa mempelajari bagaimana cara mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Wanita sebagai ibu dalam keluarga, idealnya menjadikan dirinya teladan yang bisa dicontoh anak wanitanya dalam segala hal yang dilakukannya di dalam urusan rumah tangga.
Wanita sebagai menantu dalam keluarga, idealnya menjadikan keluarga suaminya sebagai keluarga kedua, dan memperlakukan kedua keluarga dengan sama baiknya, karena bila kita menikah, kita menikah tidak hanya dengan orang yang bersangkutan, tetapi juga dengan keluarganya. Ibunya adalah ibu kita juga, ayahnya adalah ayah kita juga.
Wanita sebagai mertua di dalam keluarga, idealnya harus bisa menyadari bahwa ia sudah “diluar” kehidupan anaknya, dan berfungsi hanya sebagai penasehat dan bukan yang ikut menentukan jalan pernikahan anaknya. Mertua yang baik adalah yang mendukung pernikahan anaknya di dalam doa serta memberikan bantuan nasehat, dan lainnya bila diperlukan.
Wanita sebagai adik / kakak dalam keluarga, berperan sebagai saudara yang saling memperhatikan , saling mendukung dan saling menghargai sebagai sebuah keluarga.
Wanita sebagai istri dalam keluarga, berperan sebagai penolong, teman hidup pasangannya di kala suka dan duka. Melayani suami bisa disebut hak kita sebagai istri, bisa juga disebut sebagai kewajiban kita sebagai istri. Istri juga adalah teman berbagi dan teman untuk mendiskusikan segala sesuatunya sebelum keputusan diambil oleh suami sebagai kepala rumah tangga.
Wanita sebagai istri juga harus tunduk dan taat kepada suami dengan sikap hati yang benar. Artinya, sebagai istri mungkin pendapat kita kadang berbeda, tetapi bila keputusan sudah diambil kita harus mendukung keputusan tersebut, karena di sebuah kapal hanya ada satu nahkoda dan di dalam pernikahan hanya ada satu kepala keluarga.

02 Maret 2009

MARET RIANG GEMBIRA



Happy happy birthday

Today's your special day, You just got a cupcake
So blow the flame away

"Smile while you still have teeth!"

wiriatmoko - 12 maret
heri helman - 13 maret
priyo "hoping" sembodo - 20 maret
wardono sutjiadi - 24 maret
abu bakar margono - 25 maret
sadar pakarti budi - 31 maret

17 Februari 2009

Kadin Tata Kota DKI Jakarta berkata










Pembangunan Mass Rapid Transit (kereta bawah tanah) tidak hanya terkendala bangunan di atas tanah, tapi juga jaringan utilitas yang berada di bawah tanah. Rencana pembangunan subway dari Lebak Bulus hingga Dukuh Atas bakal menerabas utilitas bawah tanah seperti kabel listrik, gas, air dan telepon. Berdasarkan peta rencana jalur MRT, diperkirakan penggalian jalur kereta bawah tanah itu akan mengenai ribuan jaringan utilitas bawah tanah yang berserakan. Kedalaman jaringan utilitas rata-rata 2 meter di bawah permukaan tanah. Meskipun MRT berada sekitar 30 meter di bawah permukaan, titik awal dan akhir pengeborannya tetap bakal terkendala jaringan itu. Pipa gas milik PGN misalnya, akan menjadi salah satu korban MRT seperti yang berada di Jalan Asia Afrika, Jaksel, dekat Hotel Century. Menanggapi hal itu, Pemprov DKI mengusulkan agar menggeser jaringan utilitas bawah tanah yang terkena dampak MRT. "Kami usulkan digeser saja. Sebab, kalau dipindah tidak mungkin. Sudah kami bicarakan kepada pemiliknya, tapi belum ada jawaban," ujar Kepala Dinas Tata Kota DKI Jakarta Wiriatmoko. Ia mengatakan, sejauh ini belum ada kesepakatan langkah apa yang akan diambil terkait hal ini. Saat ini, sejumlah utilitas yang sudah diidentifikasi akan terkena MRT baru pipa gas, sementara yang lain belum dipetakan. Wiriatmoko mengakui masalah ini timbul karena Jakarta belum menerapkan sistem jaringan utilitas terpadu. Setiap akan dilakukan pemasangan atau pembongkaran utilitas, dilakukan oleh masing-masing institusi yang berkepentingan tanpa berkoordinasi dengan pemilik jaringan yang lain. "Ke depan, kita pakai sistem ducting, jadi seluruh kabel dari berbagai jenis utilitas, entah telepon, air, gas, dimasukkan dalam satu terowongan dengan kapasitas besar. Jadi kalau mau dibongkar, tinggal angkat saja," katanya. Sistem ini sudah diterapkan di berbagai kota besar di dunia karena lebih efesien. "Coba kalau sekarang, hujan-hujan saja gali sana gali sini. Makanya mulai sekarang kami sudah koordinasikan dengan semua pihak pemilik instalasi bawah tanah. Sebab, tahun depan sudah mulai pembangunan konstruksi," ujarnya.

23 Januari 2009

Selamat Hari Raya IMLEK



Happy Lunar year! Chuc mung nam moi

Xin Nian Hao! Konghei Fat Choi!


Selamat Tahun Baru Imlek bagi bangsa kita yang keturunan atau yang etnik Tionghoa. Ucapan selamat ini sesungguhnya juga berlaku untuk seluruh bangsa Indonesia. Bukankah bangsa kita terdiri dari begitu banyak etnik atau suku-bangsa?
Kalau tidak salah, perayaan hari Imlek itu tidak ada hubungan langsung dengan agama, kepercayaan ataupun keyakinan. Cara penanggalan lunar ini sudah lama diikuti oleh bangsa Tionghoa.
Tahun Baru Imlek kali ini adalah Tahun Baru kerbau. Tahun yang akan mendatangkan ke- untungan. Pada hari Imlek itu orang-orang Hok Kian menyatakan "Konghei Fat Choi", artinya, kalau tidak salah, "semoga dapat untung", dilimpahi kebahagiaan.

Fakta-fakta sejarah menunjukkan bahwa dari kalangan etnik Tionghoa, juga terdapat pejuang-pejuang yang tangguh, seperti mendiang Siauw Giok Tjhan yang sejak mudanya telah memberikan segala-galanya demi kemerdekaan dan keadilan sosial di Indonesia. Beliau adalah tokoh patriotik yang sampai akhir hidupnya berjuang untuk Indonesia, bangsa dan negerinya.
Tidak hanya mendiang Siauw Giok Tjhan. Kita masih ingat Mr. Yap Thiam Hien,advokat terkanal, patriot, pejuang dan penegak hukum yang tanpa pamrih, berani dan ulet. Juga beliau adalah salah seorang pahlawan nasional kita. Kita masih ingat nama-nama pejuang nasional lainnya yang sudah tiada, seperti Lim Koen Hian (pendiri Partai Tionghoa Indonesia, PTI, 1932)Tan Po Goan (mantan Menteri RI) ;Tan Ling Djie, mantan anggota DPR; Tjoa Sek In , Ong Eng Die (mantan Menteri Keuangan RI), Oei Tjoe Tat (mantan Menteri Negara). Kita juga masih mengingat usaha nasional di bidang penerbitan yang dilakukan oleh Mas Agung. Pasti masih ada yang belum disebut di sini tokoh-tokoh pejuang nasional kita yang berasal etnik Tionghoa.

Hanyalah dengan secara tepat memperlakukan pejuang-pejuang Indonesia yang berasal etnik Tionghoa, barulah kita bisa mengatakan bahwa kita adalah suatu bangsa yang mendewasa, yang dengan konsisten bertindak sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

SELAMAT TAHUN BARU IMLEK

03 Januari 2009

JANUARI - aid milad said / gefeliciteerd met je verjaardag

SELAMAT MENIKMATI KUE ULANG TAHUN BUAT:

Sudjudi (alm) 26/1


May God be with you and bless you.
May you see your children's children.
May you be poor in misfortune, Rich in blessings.
May you know nothing but happiness From this day forward.

02 Januari 2009

"Best Tall Building" Awards



The Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), the world's leading authority on tall building design and construction, designated the Shanghai World Financial Center (SWFC) the world's "Best Tall Building Overall" in 2008 at its annual awards ceremony in Chicago.


Selected from among four buildings designated "Best Tall Building" in their respective regions of the globe, the Shanghai World Financial Center was chosen as the overall winner for its revolutionary structural design and inspirational symbolism in a city emerging as a global capital.


At 101 stories, the Shanghai World Financial Center is the world's tallest building in "height to top of roof" and "highest occupied floor"; its visitors' square and observation deck is the highest publicly accessible built space in the world. Completed in August 2008, the building is a testament to flexibility, endurance, and the emerging realization that inspired tall building construction is integral to sustainable urban environments. SWFC was under construction for more than a decade and was structurally redesigned significantly during that time. Moreover, in a time before green construction in the tall building field was a mainstream issue, SWFC was engineered with an eye toward conserving materials and preventing waste. Already, it has become one of China's iconic structures.

Happy new year! xin nian kuai le! Selamat tahun baru!

May your hair, your teeth, your face-lift, your abs and your stocks not fall; and may your blood pressure, your triglycerides, your cholesterol, your white blood count and your mortgage interest not rise.

May you get a clean bill of health from your dentist, your cardiologist, your gastro-enterologist, your urologist, your proctologist, your podiatrist, your psychiatrist and your plumber.


May what you see in the mirror delight you, and what others see in you delight them. May someone love you enough to forgive your faults, be blind to your blemishes, and tell the world about your virtues.


May New Year's Eve find you seated around the table, together with your beloved family and cherished friends. May you find the food better, the environment quieter, the cost much cheaper, and the pleasure much more fulfilling than anything else you might ordinarily do that night.


May the telemarketers wait to make their sales calls until you finish dinner, may the commercials on TV not be louder than the program you have been watching, and may your check book and your budget balance - and include generous amounts for charity.


May you remember to say "I love you" at least once a day to your spouse, your child, your parent, your siblings; but not to your secretary, your nurse, your masseuse, your hairdresser or your tennis instructor.